Kendati telah memiliki butik di Singapura, dan Hong Kong, namun Biyan memilih untuk tetap eksis di Tanah Air dibandingkan harus mendunia.
“Ekspansi ke luar is everybody dreams. Saya punya tanggung jawab di Indonesia, saya merasa memiliki Indonesia,” kata Biyan di Hotel Mulia, Jakarta, belum lama ini.
Bukan tak beralasan, perancang yang memulai karier sejak 1984 itu mengaku untuk go international dibutuhkan komitmen tinggi.
“Managemen harus benar. Kalau keluar tidak hanya ingin berekspansi saja, tapi buat saya keluar atau tidak paling penting kita punya komitmen,” papar desainer yang baru menghelat pergelaran busana wanita 2011-2012 dengan tema “The Orient Revisited”.
Tak hanya itu saja, desainer yang pernah menempuh pendidikan di Mueller & Sohn Privat Mode Schule, Duesseldorf, Jerman itu mengungkapkan, di dalam negeri juga dirinya dapat merekuh kesuksesan jika melakukan yang terbaik.
“Kalau kita bikin sesuatu yang bagus, dengan sungguh-sungguh dan kasih yang terbaik, maka orang luar juga akan mencari kita,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, nama Biyan telah dikenal di pasar Timur Tengah. Bahkan, karyanya juga diterima di Eropa.
“Biyan namanya sudah mendunia. Dulu saya pernah bertemu dengan seorang klien dari Dubai yang suka dengan rancangan Biyan. Meski saya bilang Biyan merupakan desainer asal Indonesia, namun dia tetap suka dengan rancangannya. Saya sangat kagum rancangan Biyan diterima di pasar Timur Tengah,” tutur Anna Hoetzeneder, Country Manager Swarovski Elements Asia Tenggara.
“Kami juga pernah merepresentasikan karya Biyan ke Paris, dan ternyata pasar Eropa suka dengan rancangannya,” sambungnya.